Sunday, June 19, 2011

Malu

Malu.
Aku benar-benar malu.
Bukan hanya pada mereka,
tapi pada diriku sendiri.
Pada Tuhan
Pada orangtuaku
Pada teman-temanku
dan semua yang mengenal diriku.

Opini hanyalah opini.
Apalah arti opini tanpa disertai fakta.
Mungkin mereka dapat berpikir sesuka hati
Melambungkan ekspektasi-ekspektasi
Berkhayal melampaui pagar pembatas
Mengarang cerita tentang diriku

Entah itu bagus, entah itu buruk
Buruk.
Mungkin bisa kuterima
karena tak seorangpun sempurna
Baik.
Aku malu
Jika ternyata diriku bukanlah
pribadi yang mereka bayangkan

Apalah kata orang jika ternyata
aku adalah orang yang berbeda
tidak sesuai apa yang mereka harapkan
tidak sesuai apa yang mereka inginkan
Jika harapan sudah diluncurkan
tak ada yang bisa mengahalanginya
Harapan hanyalah harapan
tak selamanya harus menjadi kenyataan

Tapi
untuk apa aku menjadi seorang yang mereka bayangkan
Aku hanyalah aku.
Aku adalah diriku
bukan orang yang ada dalam pikiran mereka.
Lakukan untuk introspeksi diri
tapi tidak untuk mengubah diri sendiri

Tuhan, aku sungguh malu pada diriku sendiri.
Apa yang harus kulakukan saat dilema melanda
Apakah aku bisa menjadi diri sendiri
ataukah aku akan berubah
menjadi sosok yang ada di benak mereka?

Sungguh, aku malu sekaligus bangga
pada diri yang lemah tanpaMu ini
Aku malu karena aku bukan yang terbaik di mata mereka
tapi aku bangga karena aku adalah yang terbaik
bagi diriku sendiri

Berjalanlah tanpa ragu
Tatap masa depanmu, musuhmu, tantanganmu
Langkahkan kaki tanpa rasa takut
Teguhkan hati
Maka kau akan melihat sesuatu yang disebut
diri sendiri.

Shabrina. Juni 19, 2011.

No comments:

Post a Comment