Sunday, July 3, 2011

Salam dari Balik Jendela

Matahari pukul 4 pada hari di bulan Juli.Tenang, hangat, walau sedikit menyilaukan.
Santai rasanya melewati Minggu sore di rumah. Jauh dari keramaian jalan yang menjenuhkan,
penuh keluhan manusia akan macetnya kota.

Aku senang melihat ke arah jendela, yang terletak di samping kananku. Kehangatan ini terasa setelah aku menyiram Si Horta, tanaman 'ajaib' yang tumbuh diatas kepala sebuah boneka. Oh iya, hanya sekedar info, Horta dibeli ayahku pada saat tes rsbi SMAN 3 Bandung. Kata ayahku, ini kenang-kenangan dari tes tersebut, harus dipelihara, diberi makan (baca: disiram), dan diajak ngobrol. Cukup tentang Horta, kita lanjutkan cerita. Jadi, setelah menyiram Horta, aku bingung harus menaruhnya dimana, karena asal kau tahu, sepertinya binatang-terbang-mini menyukainya. Jadi, aku berkeliling kamar dan akhirnya menemukan spot dimana matahari tidak langsung menyinari Horta.

Di jendela tengah kamar ayahku. Jika kau bertanya dimanakah spot itu. Aku buka sedikit jendelanya, dan kutaruh Horta disana. Saat itu aku belum menyadari betapa indahnya sinar matahari yang bersinar melalui jendela. Aku baru sadar ketika hendak duduk untuk ber-internet-ria dengan si netbook.Ketika aku melihat Horta dari tempat dudukku, alangkah manisnya ia bersembunyi dibalik jendela dari sinar matahari sore itu. Mungkin Horta tersenyum, mungkin Horta sedang ber-fotosintesis, atau mungkin bermain petak umpet dengan matahari.

Aku mirip dengan Horta, sama sama bersembunyi dari sinar matahari. Aku dibalik dinding rumahku, sedangkan Horta dibalik jendela. Tapi aku masih bisa merasakan hangatnya sinar matahari. Sambil mendengarkan lagu kesukaan, yang menenangkan, saat itu suara dari keramaian jalan tidak terdengar. Aku tidak ikut pusing karenanya, aku tidak ikut stress karena macetnya jalan dan aku tidak perlu menutup telingaku dari suara klakson mobil yang saling bersahutan. Sekarang hanya ada aku, lagu kesukaanku, dan sinar matahari yang menghangatkan sore hari. Oh iya, sepertinya segelas teh hangat tanpa gula patut menemani sore hariku. Akan kubuat terlebih dahulu sebelum lanjut bercerita denganmu, see you :)

NB: Hai matahari, ada salam dari temankecilmu di balik jendela :)

No comments:

Post a Comment